Monday, December 19, 2016

Kumpulan Cerita Motivasi Kehidupan part 4

Kisah Teladan Seorang Budak Bernama Mubarok



Hasil gambar untuk cerita motivasi islam
Di bawah ini adalah kisah teladan dari seorang budak penjaga kebun yang bernama Mubarok. Dan kelak, Mubarok melahirkan seorang anak yang alim, pakar hadits, zuhud, sekaligus mujahid. Selamat membaca. 

Alkisah hiduplah seorang budak yang bernama Mubarok. Menurut suatu riwayat,ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan. Ia tinggal di sana beberapa lama. kemudian suatu ketika majikannya, yaitu, pemilik kebun tadi yang juga salah seorang saudagar kaya dari Hamdzan datang kepadanya dan mengatakan," Hai Mubarok, aku ingin satu buah delima yang manis." 

Dengan sigap sang budak yang bernama Mubarok itu bergegas menuju salah satu pohon dan mengambilkan delima yang diminta. Majikan tadi lantas memecahnya, ternyata ia mendapatkan rasanya masih asam. 

Ia pun marah kepada Mubarok sambil mengatakan, "Aku minta yang manis malah kau beri yang masih asam! Cepat ambilkan yang manis!"

Ia pun beranjak dan memetiknya dari pohon yang lain. Setelah dipecah oleh sang majikan, ia mendapati rasanya masih asam. Kontan majikannya semakin naik pitam. Ia melakukan hal yang sama untuk ketiga kalinya, majikannya mencicipinya lagi. Ternyata masih juga yang asam rasanya. Setelah itu, majikannya bertanya,"Kamu ini apa tidak tahu, mana yang manis mana yang asam?'

Mubarok, dengan tenang menjawab, "Tidak, tuanku, bagaimana bisa seperti itu?" 

"Sebab aku tidak pernah makan buah dari kebun ini sampai aku benar-benar mengetahui (kehalalan) nya."

"Kenapa engkau tidak mau memakannya?" tanya majikannya lagi. "Karena Anda belum mengizinkan aku untuk makan dari kebun ini',Jawab Mubarok. Pemilik kebun tadi menjadi terheran-heran dengan jawabanya itu. 

Tatkala ia tahu akan kejujuran budaknya ini, Mubarok menjadi besar dalam pandangan matanya dan bertambah pula nilai orang ini di sisi dia. Kebetulan majikannya tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang banyak dilamar oleh orang. Ia mengatakan,"Wahai Mubarok,menurutmu siapa yang pantas memperistri putriku ini?"

"Dulu orang-orang jahiliyah menikahkan putri-putri mereka lantaran keturuan. Orang Yahudi menikahkan karena harta, sementara sorang Nasrani menikahkan karena keelokan paras. Dan umat ini menikahkan karena agama," Jawab Mubarok. 

Sang majikan kembali dibuat takjub dengan pemikiran jitunya itu. Akhirnya majikan tadi pergi dan memberitahu istrinya sambil berkata,"Menurutku, tidak ada yang lebih pantas untuk putri kita ini selain Mubarok."

Mubarok pun kemudian menikahinya dan mertuanya memberinya harta yang cukup melimpah. Di kemudian hari, istri Mubarok ini melahirkan Abdullah bin al-Mubarok, seorang alim, pakar hadist, zuhud sekaligus mujahid. Yang merupakan hasil pernikahan terbaik dari pasangan orang tua kala itu. 

Sampai-sampai al-Fuadhail bin Iyadh rahimahullah mengatakan seraya bersumpah dalam perkataannya, "Demi Pemilik Kabah,Kedua mataku belum pernah melihat orang yang semisal dengan Ibnu al-Mubarok".

Namun, apa yang terjadi pada saat ini, kecurangan dan penipuan sudah semakin banyak terjadi dalam kehidupan sebagai orang. Sangat jarang kita temukan orang jujur lagi terpercaya dalam menunaikan amanah serta yang jauh dari sifat curang dan penipu. 

Demikianlah kisah teladan dari Mubarok, seorang budak penjaga kebun. Semoga ada hikmah untuk kita semua..Aamiin.

Wednesday, December 14, 2016

Kumpulan Cerita Motivasi Kehidupan part 3

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur



Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah,Bu!"

Hasil gambar untuk bersyukur

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya  lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahn sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata,Tidak...tidak, aku tidak akan menambah sedekah untukmu!!! Ironis meski tidak menambah sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan berwarna merah kini sudah menyesak dompetnya. lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga,namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. 

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan:"Alhamdulillah....Alhamdulillah..Alhamduillah...Terima kasih tuan! semoga Allah memberik rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagian lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga....!!!

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan terucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik,Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga...!! Degg...!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyebarng jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. 

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. 

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan:"Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya: "Bu...,Aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaaaaaaaang sekali ia berdoa!!!

Dia hanya menerima karunia dari Allah SWT sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. padahal aku sebelumnya melihat ATM di saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur,dan Aku lupa berucap Hamdalah. 

Bu...Aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10ribu begitu bersukurnya dia kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian,siapakah yang pantas masuk ke dalam syurga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak terucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hambmu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu.....

Tuesday, December 13, 2016

Kumpulan Cerita Motivasi Kehidupan Part 2

KISAH SEORANG NENEK PEMUNGUT DAUN


Hasil gambar untuk cerita motivasi islam
Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan shalat Dzuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar mesjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembah pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.

Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.

Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai shalat ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya,ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatanganya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika kalian kasihan kepadaku." kata nenek itu,"Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya."

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: Pertama, hanya kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. sekarang ia sudah meninggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

"Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah, kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan shalawat kepadanya."

Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkna kerendahan hati,kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Alloh SWT. lebih dari itu ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur. ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasululloh SAW ?

Kumpulan Cerita Motivasi Kehidupan Part 1

SEDEKAH YANG MENGHAJIKAN

Hasil gambar untuk sedekah

Pak Asep membenahi barang dagangannya, guratan-guratan tua di kening, wajahnya tetap kelihatan bening. Sejak setahun lalu kopiha putih selalu menghiasi kepalanya, menutupi rambutnya yang seluruhnya telah berwarna putih. "Alhamdulillah Jang, kadang sepi kadang ramai,"katanya menceritakan usahanya dengan bibir terus tersenyum. Dalam usia yang ke 67 ini Pak Asep ditemani istrinya mengurus warung kelontong berukuran 3 x 4 meter.

Pak Asep dan istrinya belum dikarunia anak. Diusia yang senja mereka terlihat menikmati hidup. Toko kelontong yang ada di depan rumahnya yang ada di sebuah gang kecil di Bandung itu jadi satu-satunya penopang kebutuhan hidup mereka sehari-hari."Ini kenang-kenangan dari Mekkah,Jang," menunjuk kopiah putihnya. Pak Asep dan Istrinya memang pergi ke tanah suci tahun lalu. "Dari dulu Bapak pengin pergi haji", lanjutnya.

Hal ini membuatnya berkomitmen untuk menabung sedikit demi sedikit dari hasil penjualan barang-barng di warungnya. "Saya mah pokonya niat pingin sekali pergi ke tanah suci,"lanjutnya. Bertahun-tahun sudah tabungannya,sesekali dihitungnya sekedar untuk makin menguatkan keinginannya. "Kurang beberapa juta lagi,Nyi, cukup da, beberapa tahun lagi, gak lama," Katanya pada istrinya. Senyum Pak Asep dan Istrinya merekah.

Terbayang ia bersama istrinya akan berthawaf keliling mengucapkan talbiah,"Labbaik Allaahumma Labbaik". Saat-saat yang diimpikanya bertahun-tahun, untuk menyempurnakan rukun islam, rindu di hari tuanya mendekat kepada Sang Khalik.

Dalam hari-hari semangatnya berhaji itu,tiba-tiba sampai di telinganya sebuah kabar tentang tetangganya masuk rumah sakti dan harus dioperasi. Para tetangga sebenarnya sudah iuran membantu meringankan biaya rumah sakitnya. Tapi biaya operasi memang mahal. Pak Asep tersentak............

Terbayang olehnya uang tabungannya untuk biaya haji dapat membantu operasi tentangga yang tak berpunya. "Haji ibadah, sedekah juga ibadah, gak apa sedekah kan uang kita untuk berobat,Ki" Istrinya mendukung uang tabungannya bertahun-tahun itu diberikan untuk biaya tetangga yang dioperasi di rumah sakit.

"Kang, terima ini ya, rezeki mah dari Allah, mungkin emang lewat saya, biarlah ini jadi jalan makin yang mendekatkan aku pada Allah, moga-moga cepat sembuh,kang," katanya sambil menyerahkan amplop tebal uang tabungannya yang berbilang tahu itu. Dipeluknya Pak Asep dengan erat.

Sedikit yang tahu ketulusan Pak Asep dan Istrinya ini.

Ketika dokter yang merawat temannya ini heran dari mana ia bisa membiayai operasi yang mahal ini, sampailah cerita tentang uang tabungan Pak Asep ini. "Boleh saya dikenalkan sama Pak Asep,pak?" sambut sang dokter terharu. Maka ditemuinya Pak Asep dan istrinya. dan ditemuinya keteduhan seorang dermawan. Raut wajah yang kaya, meski dalam kesederhanaan hidup. "Pak Asep,saya ada rezeki, bolehkan saya ikut mendaftarkan Bapak dan Istri pergi haji bersama saya dan keluarga?" sang dokter menawarkan. Pak Asep dan istri sejenak berpandangan. Tak kuat lagi menahan haru, dipeluknya dokter dermawan tadi. Allah maha kaya",ucapnya lirih di telinga dokter.

(sahabat, menangislah kalau terharu....).

Maka kakinya kemudian hadir Baitullah,berhaji,dengan karunia dan rezeki dari Allah. Pak Asep dan istri seakan mereguk hidangan Allah yang sempurna, buah dari kedermawanannya.

Kisah Pak Asep mungkin saja banyak terjadi kehidupan kita. Pak Asep-Pak Asep lain pun telah menggores hikmah kehidupannya sendiri. Atau bahkan telah pula sering kita alami sendiri. Dan selalu saja sedekah akan menyuburkan hati kita,memberkahi kehidupan kita. Maka mengapa kita menunda sedekah kita????

Anda Terkena Diabetes? Ini Solusinya,,,Klik!